Selasa, 08 September 2009

Lantai Dasar yang KuCari


Beberapa detik sebelumnya ku duduk tenang dikursi yang tak seimbang...

Beberapa detik berikutnya ku masih terpana memelototi laptop kantor yang terpaksa harus kusandarkan...

Beberapa detik selanjutnya ku selonjorkan kaki ku diatas kardus yang menghalangi di depan ku...

Dan beberapa detik kemudian, di Gedung ini...

Guncangan itu Terasa. Saat ku duduk, terasa bergelombang. Saat ku berdiri ku hampir terjatuh tersungkur. Orang-orang panik berlarian, sebagian memberitahukan yang lain bahwa ini Gempa.

Inalillahi... Goncangannya cukup besar. Kaki yang masih kuat berdiri saja tak kuasa menyeimbangkan badanku yang kini mengurus. Tatap mataku dan mata orang sekitarku menunjukan ketakutan. Tak perlu diperintah tak perlu disuruh, semua orang berlarian menuruni tangga. Semua orang gelisah, pucat, dan tak henti-hentinya berdoa memohon keselamatan.

Allahu Akbar... Allahu Akbar. Kata itu terucap dari orang-orang yang berdiri mengelilingiku. Di depanku, di belakangku, disamping kiri dan kananku.

Ini kedua kalinya ku merasakan gempa saat merantau ke Jakarta. Ku hanya bisa pasrah dan terus mengucap syukur karena di musibah alam kedua yang menimpaku ini ku masih bisa bernafas dan diberikan kesempatan berumur panjang hingga saat ini.

Terima kasih ya Allah...

0 komentar:

Posting Komentar